Jumat, 10 November 2017

Pendekatan Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Jenis-jenis pendekatan pembelajran.
1.    Pendekatan Expository
Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi yang disampaikan guru kepada peserta didik. Melalui pendekatan ini guru dapat menyampaikan materi sampai tuntas.Pendekatan Expository lebih tepat digunakan apabila jenis bahan belajar yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar yang perlu difahami peserta didik secara pasti.Pendekatan ini juga tepat digunakan apabila jumlah peserta didik dalam kegiatan belajar itu relatif banyak. Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat pada guru, dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) guru mendominasi proses pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi yang baru bagi peserta didik, 3) materi lebih cenderung bersifat informasi, 4) terbatasnya sarana pembelajaran.
2.    Pendekatan Inquiry
Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain seperti Discovery, Problem solving dan Reflective Thinking. Semua istilah ini sama dalam penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai permasalahan secara sistimatis, sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry, guru menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang kepada peserta didik untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan menggunakan berbagai cara pendekatan masalah. Sebagaimana dikemukakan oleh Bruner bahwa landasan yang mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil belajar dengan menggunakan cara ini lebih mudah diingat, mudah ditransfer oleh peserta didik. Pengetahuan dan kecakapan peserta didik yang bersangkutan dapat menumbuhkan motif intrinsik karena peserta didik merasa puas atas penemuannya sendiri.
3.    Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik (Alfred De Vito:1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni: 2000; & Semiawan:1998).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar