Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki
kemiripan makna,sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah
tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3)
metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6)
model pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.
Jenis-jenis pendekatan pembelajran.
1.
Pendekatan Expository
Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi
yang disampaikan guru kepada peserta didik. Melalui pendekatan ini guru dapat
menyampaikan materi sampai tuntas.Pendekatan Expository lebih tepat digunakan
apabila jenis bahan belajar yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep
dan prinsip dasar yang perlu difahami peserta didik secara pasti.Pendekatan ini
juga tepat digunakan apabila jumlah peserta didik dalam kegiatan belajar itu
relatif banyak. Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat
pada guru, dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) guru mendominasi
proses pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau
materi yang baru bagi peserta didik, 3) materi lebih cenderung bersifat
informasi, 4) terbatasnya sarana pembelajaran.
2.
Pendekatan Inquiry
Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah
lain seperti Discovery, Problem solving dan Reflective Thinking. Semua istilah
ini sama dalam penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai
permasalahan secara sistimatis, sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada
keaktifan peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan Inquiry, guru menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi
peluang kepada peserta didik untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan
menggunakan berbagai cara pendekatan masalah. Sebagaimana dikemukakan oleh
Bruner bahwa landasan yang mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil
belajar dengan menggunakan cara ini lebih mudah diingat, mudah ditransfer oleh
peserta didik. Pengetahuan dan kecakapan peserta didik yang bersangkutan dapat
menumbuhkan motif intrinsik karena peserta didik merasa puas atas penemuannya
sendiri.
3.
Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya
kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan
berpikir kreatif peserta didik (Alfred De Vito:1989). Model pembelajaran yang
dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice &
Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan,
dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni: 2000; & Semiawan:1998).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar