Sabtu, 11 November 2017

Penentuan Interval Nilai Pada Kurikulum 2013 Model Multi KKM

Perbedaan penilaian pada kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 adalah adanya nilai predikat A, B, C dan D, hal ini mengahruskan guru atau sekolah menentukan intreval atau rentang nilai untuk dikategorikan kedalam nilai predikat huruf tersebut. Interval nilai ini berkaitan denga Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Pada penerapan Kurikulum 2013 ini, ada dua model KKM, yaitu model multi KKM dan satu KKM. Kali ini pembahasan akan berfokus pada penentuan interval nilai bagi sekolah yang menggunakan model multi KKM.

Bagi sekolah yang menggunakan model multi KKM berarti sekolah tersebut menerapkan KKM yang berbeda utuk setiap mata pelajaran. Misalnya, KKM IPA (64), Matematika (60), Bahasa Indonesia (75), dan seterusnya. Di samping itu, KKM juga dapat ditentukan berdasarkan rumpun mata pelajaran (kelompok mata pelajaran). Misalnya, rumpun MIPA (Matematika dan IPA) memiliki KKM 70, rumpun bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) memiliki KKM 75, rumpun sosial (IPS dan PPKn) memiliki KKM 80, dan seterusnya.

Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk setiap mata pelajaran, memiliki konsekuensi munculnya interval nilai dan predikat yang berbeda-beda, diilustrasikan berikut:

1.  KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia 75.

Nilai C (cukup) dimulai dari 75. Predikat di atas Cukup adalah Baik dan Sangat Baik. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditentukan dengan cara:
(Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3 = (100 – 75) : 3 = 8,3
sehingga panjang interval untuk setiap predikat 8 atau 9. Karena panjang interval nilainya 8 atau 9, dan terdapat 4 macam predikat, yaitu A (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan D (Kurang), untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia interval nilai dan predikatnya adalah sebagai berikut.


Pada contoh di atas, panjang interval untuk predikat C dan B yaitu 9, sedangkan predikat A panjang intervalnya 8.

2.  KKM mata pelajaran Matematika adalah 60.
Nilai C (cukup) dimulai dari 60. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran Matematika dapat ditentukan dengan cara:
(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – 60) : 3 = 13,3
sehingga panjang interval untuk setiap predikat 13 atau 14. Karena panjang interval nilainya 13 atau 14, untuk mata pelajaran Matematika interval nilai dan predikatnya adalah sebagai berikut.


Pada contoh di atas, panjang interval untuk predikat C dan B yaitu 14, sedangkan predikat A panjang intervalnya 13.

3.  KKM mata pelajaran IPA adalah 64.
Nilai C (cukup) dimulai dari 64. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran IPA dapat ditentukan dengan cara:
(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – 64) : 3 = 12. Karena panjang interval nilainya 12, untuk mata pelajaran IPA interval nilainya 12 atau 13, dan predikatnya sebagai berikut.


Berdasarkan ilustrasi di atas, jika peserta didik mendapatkan nilai sama, misalnya 74, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA, predikatnya bisa menjadi berbeda-beda seperti berikut.

Kasus seperti di atas sering menimbulkan masalah. Peserta didik, orang tua, masyarakat luas, dan pengguna hasil penilaian seringkali belum dapat memahami secara utuh. Oleh sebab itu, satuan pendidikan harus mensosialisasikan dengan jelas kepada semua pihak terkait.

(Disarikan dari Buku Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama edisi Revisi)



2 komentar:

  1. Terimakasih ini sangat membantu

    BalasHapus
  2. terimkasih cukup membantu, dan saya sangat menginginkan mengetahui cara menghitung rumus KKM ddengan lembar kerja excel, mengingat jika membagi 3 predikatnya tidak habis membagi secara tuntas karena masih ada komanya, contohnya jika KKM 65 (100-65) 35 itu berarti harus ada dua predikat yang intervalnya 12, 12, dan 11

    BalasHapus